Jumat, 19 Februari 2010

pertama kali masuk warnet nyasar !



Jauh sebelum gue mengenal Internet, gue sering salah ngebedain warnet (warung internet), warteg (warung tegal), wartel (warung telpon) dan warpostel (warung pos dan telekomunikasi). Saat warnet-warnet di pinggir jalan mulai menjamur dan bermunculan, beberapa kali gue salah masuk. Yang paling sering salah adalah kalo mo masuk wartel nyasarnya pasti ke warnet.

Tapi ketika udah cukup familiar dan bisa ngebedain antara warnet dan warung-warung lain, gue pun akhirnya mengenal apa itu internet dari apa yang gue denger, gue liat, gue raba dan gue terawang.

Pada suatu ketika gue ngeliat sebuah warung tanpa plang bersuku-kata ‘war’. Tapi gue yakin seyakin-yakinnya kalo itu adalah warnet, karena meskipun gak ada plang ‘warnet’nya ada sebuah papan menu yang menegaskan “Sedia: Paket Internet!”

Guepun masuk ke warung gaul yang mirip café itu. Ada stand makanan dan sebuah komputer di tempat operator. Dengan sok-nya gue bilang;

“Mas, Internet!”
“Oke. Siap! Silakan tunggu!”

Eh, koq disuruh nunggu ya?
Ah, mungkin semua bilik komputer warnet itu lagi penuh. Meskipun gue agak heran juga karena gue enggak ngeliat satu box atau kubikel-kubikelpun seperti yang ada di rental komputer. Tapi gue mencoba thinking positif aja dan tetep nunggu. Mungkin box-box berisi komputer-komputer yang terkoneksi internet itu ada di lantai atas atau di ruangan lain kali, gitu pikir gue.

Setelah berapa lama nunggu, eh, gue malah disuguhin mie rebus sama operator itu. Terang aja gue heran karena gue gak pesen.

“Mas, saya mo maen internet! Bukan mesen mie rebus!!”
“Loh? Mas? Saya kira pesen internet!”
“Loh? Emang iya!” gue makin bingung.
Si operator cowok itu malah ketawa dan nunjukin gue sebuah papan yang berisi menu makanan;

0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar